Jalan Kaki Tipis ke Perapatan Srengseng

"Fik, jadi ke sini kah? ", tanya ante Umim. 
"Tanggung te, selepas jum'atan ya", jawabku singkat. 

Potongan percakapan via telpon. Disarankan pakai taksol atau taksi online. Iya, jika ada uang yang memadai. Biasanya naik sepeda, sayangnya ban belakang bocor halus. Mesti ditambal atau diganti ban baru. Waktu mepet, jalan kaki lah. 

Mengingat sahabat karbol selalu mengajakku olahraga jalan kaki seputar ibukota. Alasanku ada saja untuk menolaknya, bersepeda. Tepat dan aku suka dibandingkan jalan kaki. 

1 kilometer pertama sih oke, memasuki tanjakan Jembatan pesanggrahan arah srengseng. Wah lumayan tinggi dan lumayan jauh ya. Seperti pada gambar. 

Ada lelah dan kesenangan tersendiri selain rasa pegal dan penat yang luarbiasa. Karena jarang melatih kaki untuk berjalan dengan jarak yang lumayan. 

Perlahan tapi pasti, terus melangkah menuju lokasi. Setelah tiba, lega rasanya. Rehat sejenak, lanjut rute balik kanan menyusuri jalan yang tadi dilewati. 

Tidak lupa memakai sepatu dan pakaian yang menyerap keringat ya teman-teman. Bawa tumbler isi air putih untuk perjalanan. Perhatikan kendaraan yang melintas saat menyeberang jalan dan berjalan di pedestrian. 

Oke segitu saja ceritaku kali ini, semoga bermanfaat. 👍🏼





Gowes bareng abah Yudi ke Bintaro

Setelah sekian lama tidak menulis di taufiks blog. Perkenankan penulis membagikan perjalanan Gowes bareng abah Yudi ke Bintaro di YouTube shorts. Hanya beberapa detik saja, berbagi perjalanan bersepeda. Silahkan disubscribe, like,  komentar, share (bagikan) dan nyalakan lonceng untuk mendapatkan info terbaru. Semoga bermanfaat.